Sabtu, 29 Maret 2014

Apakah Pemerintah Memberikan Perlindungan Terhadap Anak?

Kronologi Evakuasi

Anak-anak panti Samuel dievakuasi oleh bapak Arist Merdeka Sirait dari Komnas Perlindungan Anak secara bertahap, dimulai dari tanggal 24 Pebruari 2014. Sejak itu, mereka diserahkan ke Rumah Aman yang dikelola sepenuhnya oleh pemerintah, Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA), dibawah naungan Departemen Sosial. 

Bila mengikuti hati nurani,  para simpatisan #CarolineHero tentunya mendukung anak-anak ini diselamatkan dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dan ternyata memang sudah ada Undang-Undang di negara kita yang melindungi kehidupan anak-anak sehinggal peristiwa panti asuhan Samuel semestinya tidak pernah dan tidak akan terjadi lagi.  
Lalu mengapa kekerasan terhadap anak ini masih banyak terjadi bahkan menjadi topik yang sangat populer? 

Karena aturan resmi seperti Undang-undang haruslah dijalani tidak hanya satu pihak. 
Ada 3 pihak yang bertanggung jawab agar anak-anak dapat tumbuh dengan layak. 
1. Orang tua/wali yang berlaku sebagai orang tua
2. Pemerintah dan Penegak hukum
3. Kita sebagai komunitas/masyarakat

Di bawah ini ada beberapa Undang-Undang yang secara resmi mengatur masalah perlindungan anak. 

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012
Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. 

BAB III 
HAK DAN KEWAJIBAN ANAK
Pasal 13. 
(1) Setiap Anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: 
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; 
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan 
f. perlakuan salah lainnya. 

BAB V 
KEDUDUKAN ANAK 
Bagian Kesatu Identitas Anak

Pasal 27. 
(1) Identitas diri setiap anak harus diberikan sejak kelahirannya. 
(2) Identitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dituangkan dalam akta kelahiran.
(3) Pembuatan akta kelahiran didasarkan pada surat keterangan dari orang yang menyaksikan dan/atau membantu proses kelahiran.
(4) Dalam hal anak yang proses kelahirannya tidak diketahui, dan orang tuanya tidak diketahui keberadaannya, pembuatan akta kelahiran untuk anak tersebut didasarkan pada keterangan orang yang menemukannya. 

BAB XI 
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
Bagian Kelima. Perlindungan Khusus

Pasal 59
Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran. 

Pasal 66
(1) Perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonmi dan/atau seksual sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 59 merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. 
(2) Perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui:
a. penyebarluasan dan/atau sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan /atau seksual;
b. pemantauan, pelaporan, dan pemberian sanksi; dan 
c. pelibatan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan eksploitasi terhadap anak secara ekonomi dari/atau seksual. 
(3) Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi terhadap anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). 


Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. 

Rabu, 26 Maret 2014

Mekanisme Wujud Peduli dan Berani Secara Kongkrit

Bila Orang Baik Tidak Berbuat Apa-Apa

Artikel di Kompas hari Minggu tanggal 23 Maret berjudul Tak Cukup Jadi Orang Baik (link di bawah), membuka mata kita bahwa ternyata selama ini memang banyak kejahatan yang memakan (banyak) korban hanya karena orang-orang baik di sekitarnya berdiam diri.

Biasanya pertanyaan yang muncul adalah, “Lalu apa yang harus kita lakukan bila kita melihat kejahatan terjadi?”

Di bawah ini kami memberikan saran mekanisme untuk bertindak sesuai hukum. Dari pengalaman yang kami alami selama ini, ternyata memang benar, bila kita memang peduli dan mempunyai niat murni untuk menolong, maka akan banyak sekali jalan maupun pilihan untuk menolong secara kongkrit.

Biasanya tidak hanya satu pihak yang perlu dihubungi agar suatu misi berhasil. Karena tidak semua pihak tertentu akan menanggapi dengan baik, begitu juga tidak semua akan berpaling. 
Illustration by Hana

Sedapat mungkin, kita terus berusaha sampai bertemu dengan orang yang peduli.
Nomor di bawah ini bukan menunjukkan urutan mana dulu yang harus dilakukan. 
  1. Melibatkan teman dan/atau saudara terdekat yang mungkin akan tergerak untuk membantu. Support system memang sangat penting untuk menjalani misi kemanusiaan. Namun jika tidak mendapatkan dukungan mereka, janganlah takut; terkadang kita justru harus menjadi teladan untuk orang lain. Cobalah untuk tidak menunggu; berilah contoh nyata untuk mereka supaya akhirnya mereka ikut bergabung. Terkadang orang akan melihat kita dengan sebelah mata di awal usaha kita, tapi jangan takut, niat yang baik dengan usaha yang keras akan menarik dan menyadarkan orang lain untuk akhirnya mengerti mengapa misi kita ini perlu didukung. 
  2. Untuk isu yang tidak emergency, maka diperlukan research yang cukup agar bisa mengambil keputusan dan bertindak dengan tepat.
  3. Lapor kepada pihak kepolisian terutama bila keadaannya emergency. Misalnya: melihat anak terluka di jalan. Bila tidak ada pihak kepolisian terdekat, maka saat menolong, ada baiknya meminta orang lain yang memang sedang berada di tempat untuk membantu. Walaupun mungkin ada yang merasa kurang nyaman untuk melapor ke polisi, dengan melalui mekanisme ini, masyarakat bisa turut membantu agar kepolisian pada akhirnya mendapatkan kepercayaan lagi untuk orang-orang mencari bantuan.
  4. Menghubungi organisasi maupun yayasan yang bergerak di bidang yang sesuai dengan isu-nya. Misalnya untuk isu anak dan perempuan, bisa kontak Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), atau Komnas perempuan.
  5. Berbicara ke media, jika memang diperlukan.
  6. Mendapatkan dukungan dari Sosial media.

Pada intinya, kalau kita memang berniat untuk membantu, maka bantulah sepenuhnya tanpa pamrih hingga tujuan tercapai. Hal seperti ini tentu tidak mudah karena keterbatasan waktu dan tenaga. Belum lagi dilema diri sendiri, “Apa keuntungan saya bila saya turut campur?”
Tentunya tidak ada keuntungan secara materi, malah mungkin akan “nombok”, tapi yang pasti, kalau kita semua ingin hidup layak dan diperlakukan dengan baik, maka kita mempunyai tanggung jawab untuk turut melestarikan gaya hidup yang peduli dan berani, agar tidak satu orang pun mempunyai kesempatan untuk menindas sesama demi kepentingan pribadi maupun kelompok.

Mungkin saat melihat suatu kejanggalan, ketidakadlian, atau kejahatan kita merasa tidak penting untuk turut campur karena bukan kita yang menjadi korban, tetapi bila kita yang menjadi korban, bukankah kita juga akan mengharapkan bantuan orang lain? Apa rasanya bila kita lagi tertimpa musibah dan orang lain membuang muka atau bahkan lari?  

Marilah kita terus mengingatkan diri sendiri untuk menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, karena pada akhirnya, keuntungan lebih besar dari materi seperti hidup aman, damai dan tenteram, merupakan cita-cita kita bersama di muka bumi ini.

Siapa lagi kalau bukan kita yang peduli untuk membuat hal ini terwujud?

Silakan kirimkan cerita pengalaman Anda membantu pihak lain yang bisa menjadikan teladan dan semangat kepada sesama untuk peduli dan berani. Cerita bisa dikirimkan ke email caroline.hero@yahoo.com

===

Tak Cukup Jadi Orang Baik

KOMPAS.com - Tak henti-hentinya kekerasan pada anak terjadi di ibu kota Jakarta dan daerah sekitarnya. Belum juga tuntas perkara penganiayaan pada anak-anak di Panti Asuhan Rumah Samuel, Tangerang, tertangani, sudah muncul kasus Iqbal yang dianiaya pria yang mempekerjakannya sebagai pengemis.
Pertanyaan yang mengganggu, apakah kejahatan semakin merajalela atau kita sebagai masyarakat yang semakin tidak peduli?
Pesan itu yang dibawa sekumpulan orang yang tergabung dalam Caroline Our Hero, yang simpati terhadap anak-anak korban kekerasan dan kejahatan. Untuk menyentil kesadaran warga, mereka mengusung ungkapan, ”Iblis Menang Saat Orang Baik Berdiam Diri”.
Ungkapan itu dimuat dalam stiker yang dibagikan kepada warga pada peluncuran gerakan Caroline Our Hero di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (22/3). Caroline adalah anak balita di Rumah Samuel yang meninggal karena sakit parah. Diduga kuat, anak balita itu sakit akibat ditelantarkan.
Alvina (36), salah seorang penggagas gerakan Caroline Our Hero, mengungkapkan, anak korban kekerasan terus berjatuhan, itu indikasi hilangnya kepedulian di masyarakat. Rumah Samuel, contohnya, sudah 15 tahun berdiri, tetapi warga di sekitar panti tak ada yang menyadari anak-anak di panti itu mengalami kekerasan.
”Apalah artinya kita menjadi orang baik, tetapi kita tak peduli terhadap keselamatan anak-anak di sekitar kita,” kata Alvina, yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan membantu usaha orangtuanya.
Atas dasar kesadaran itu, sudah lebih dari satu bulan ini Alvina menggelindingkan isu keprihatinan terkait dengan anak-anak Rumah Samuel di beberapa sosial media, seperti Facebook, Twitter, dan situs blog. Sebagai wujud kepedulian, Alvina mengajak setiap pengguna akun yang tergabung di dalam tautan Caroline Hero diminta mengunggah foto dengan berbagai ekspresi yang dilengkapi tulisan #CarolineHero.
Untuk menggugah kesadaran warga agar lebih peduli terhadap kekerasan pada anak, Alvina juga membuat sejumlah tulisan terkait dengan indikasi kekerasan pada anak di sekitar kita, dan cara menanganinya. Tulisan-tulisan itu dimuat dalam blog carolineourhero.blogspot.com.
Berdasarkan data Komnas PA, selama 2013 diperoleh pengaduan kekerasan pada anak sebanyak 1.620 kasus. Sebanyak 490 kasus adalah kekerasan fisik, 313 kasus kekerasan psikis, dan 817 kasus kekerasan seksual pada anak.
Sebelumnya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait telah mengingatkan pemerintah bahwa tahun 2013 merupakan tahun darurat nasional kejahatan terhadap anak. Ironisnya, kasus-kasus kekerasan pada anak itu justru terjadi di lingkungan terdekat anak. Pelakunya pun tak lain adalah orang yang semestinya melindungi anak, seperti orangtua, paman, dan guru.
Masihkah Anda hanya menjadi orang baik, atau mulai lebih peduli pada lingkungan sekitar? (MDN)

Senin, 24 Maret 2014

Untitled - by anonymous

Illustration by Kamalika Artprints 
www.kamalikaartprints.com

TIDAK PERLU JUDUL
Simaklah setiap bagiannya dengan hatimu

Menyadari kemungkinan
Orang lain meng-amat-i dan menilai
Membuat kamu berusaha menampilkan perilaku yang patut
Mengenakan pakaian jiwa menutupi ketelanjangan
Seperti setan berlindung di balik jubah malaikat

Namun kamu tidak begitu di hadapanku

Kamu telanjang
Berperilaku sejatinya setan
Menjual anak-anak untuk keberlangsungan nyawamu
Menelantarkan bayi sakit
Menjadi hakim paling serba benar
Bebas menjatuhkan hukuman apapun bagi mereka yang melanggar
Bukan, bukan melanggar prinsip utama cinta kasih
Tetapi kepentinganmu pribadi
Yang kamu sahkan sebagai aturan absolut
Sedikitpun tanpa kompromi
Dan yang paling ironi
Semua itu kamu persembahkan
Demi kemuliaan tuhan
Yang sebenarnya adalah egomu sebagai tuhan kerdil

Kamu tidak perlu malu
Karena bukan hanya kamu yang telanjang
Melainkan juga mereka

Mereka yang meneriakimu pendosa
Yang mual dengan peranmu sebagai babi buta:
-Menginjak kepala anak dan memukulinya dengan ban pinggang
-Mengurung anak dalam kandang 6 ekor anjing
-Menggigit kemaluan bayi
-Menggaji hanya 1 pekerja untuk urus rumah tangga dengan 30 anak
-dan beberapa aksi lainnya, yang membuatku berdecak: kamu memang suka bertingkah
Jangan salah, aku berdecak tanpa rasa mual seperti mereka
Yang kuulangi lagi
Meneriakimu sebagai pendosa keji
Tanpa sadar mereka sedang meneriaki dirinya sendiri
Yang turut mengkondisikanmu untuk bertingkah menggugah rasa sedemikian rupa
Dengan aksi mereka yang sibuk mengurusi kepentingannya sendiri selama ini
Dan baru merasa bersalah sekarang
Mereka pikir dapat menebusnya dengan gempita aksi sosial
Minimal dengan menghentikan tingkahmu dan menghukummu
Mereka sering kali kurang reflektif dan sungguh-sungguh mau menyadari
Kebutuhan pribadi yang tersembunyi di balik aksi suci
Seperti percikan setan yang berdiri di belakang percikan Ilahi… yang ada dalam setiap diri

Aku melihatmu telanjang
Karena aku hidup dengan telanjang
Aku merengek terus saat merasa tidak nyaman
Meminta hatimu sebagai tempat berlindung dan bersandar aman
Aku baru diam tak berdaya
Membiarkan alam yang menentukan a-rah
Setelah aku pas-rah

Apa yang mengganggumu
Melihat ketelanjanganku?

Salam,


Bayi Caroline di dalam hatiku, plus setan yang numpang berdiri di sisi malaikat

2014 #CarolineHero Movement Video

The fight against child abuse has jut begun! Please join our movement and share this video. #CarolineHero

Sabtu, 22 Maret 2014

#CarolineHero Launching - Tribute to Caroline



The Launch of #CarolineHero movement was done this morning at Komnas PA. The children from Samuel Orphanage was there with their new caretakers, donators who protected them and other children from different orphanages.

One thing for sure, in their new home, the Samuel Orphanage's children looked very well taken care of although they still struggle emotionally.

We experienced a beautiful moment when Bonita and Adoy sang "Sebuah Pesan" with the photo slides of #CarolineHero that we received from all over the world. The children were in a complete silent during this song. Your support through beautiful #CarolineHero pictures have spoken for itself.

A press conference followed the tribute event to explain the goals of #CarolineHero and the beginning of a marathon fight against child abuse.

Tremendous thanks to all the angels that have supported this event with their time, energy and resources.

Our deepest gratitude to Komnas PA for organising this joyful event and for their unconditional love for all children.

Photos and videos of today's event will be uploaded soon. Stay tune for more articles and updates.

Follow us on twitter for live updates of the event. @Caroline_Hero

Jumat, 21 Maret 2014

#CarolineHero Uniform



Pluit adalah symbol bahwa kita jangan hanya berdiam diri bila ada yg memerlukan bantuan di sekitar kita.
Walau pluit kecil, tapi bila ditiup bisa menghasilkan suara yg nyaring dan bisa mempunyai dampak yang besar.
Bentuk sekecil apapun, bila kita peduli dan berani, kontribusi kita mungkin akan menyelamatkan nyawa orang lain. 
Nama Caroline diambil dr nama bayi yg meninggal di PA Samuel. Jangan sampai ada Caroline-Caroline lainnya.

She Was And Is A Special Baby - Caroline



This is why I take Panti Asuhan Samuel kids close to heart. This is my story. Our fight. And it becomes a nation's fight against child abuse & sexual abuse.

“You are kind,
you are sweet,
you are beautiful,
you are important”

One late afternoon. Panti Asuhan Samuel. Gading Serpong. (Samuel’s Home).
We’ve spent few hours visiting this orphanage. In only these short few hours, I’ve witnessed an old Bibi (maid) trying her best to care for 10-15 babies & toddlers, a 5 y.o. girl fell down from 1 m wall; she then get yelled at by “ayah” (“father” : Samuel) ; he denied Clinic or doctor care for her ; the fact that there is no First Aid Kit box anywhere in the house ; horrible living condition for kids (dirty thin mattresses for bed and no bedsheets) ; piles of garbage everywhere including in the kitchen ; the appearance of rats in kitchen and washing area ; 1 dirty bathroom for everyone to share ; unkept yard filled with garbage ; cages of dogs cramped together with no food or water.

“You are kind,
you are sweet,
you are beautiful,
you are important”
These words I said to a 3 months old baby, laying wide awake on a dirty mattress next to a sleeping younger baby. No kids was around. The one and only caretaker was nowhere to be seen.
I put my hand on this baby’s tummy and whispered the words again to her. I believe she heard me. I wanted her to know that despite the condition and circumstances, she was somebody and her presence mattered.
So I repeated,
“You are important,
You will not be nobody”

The baby blinked.

“You are special.
You are important”

And I kept going.

“You will NOT be nobody.
You will be someone.
You will do fine.
You are important”

And she smiled. Big. The kind of smile one doesn’t forget.

11 days later, I heard a baby died in the Panti. Her name was Caroline.

12 days later, I leant it was that baby.

15 days later, Komnas PA (Child Protection Agency) evacuated the kids from Panti.

If Caroline hadn’t died, we probably wouldn’t be able to make people act.
We probably couldn’t have pushed the wall so hard, so urgently, to demand for justice. For the rest of the children to be put to safety.

She has died as a sacrifice for [hopefully] a better life for other Panti children.

Let’s not let her died in vain.

Let there be no other Carolines.

She was and is a special baby.
Little did I know, that late afternoon when I said to her that she was going to be someone important, she did listen.
And I know she is now listening, when we tell her we love her and we are grateful for what she’s done.

Rest in Peace, Caroline.
May God keep you warm in His embrace at last.

Kamis, 20 Maret 2014

Dela the "Energizer Bunny"






I first met Dela when I tried to take her picture.
But she had a better idea.
She took my phone and snapped dozens of pictures with it.
All corners of the filthy house that was the old Samuel Orphanage.
The spills on the floor. The dirty bathroom. The stained mattresses.
She ran around. She talked and laughed constantly.
She climbed the swing in front of the house and hung from the top bar.
But then she tried to climb a wall.
She fell and hit her head on the rocky pavement.
She had to get five stitches on her head.
A week later she fell from a climb again, and badly sprained her ankle.
It was like the Energizer Bunny ran out of battery.
She became very quiet.
She walked with a slight limp.
While others were watching TV, she sat alone behind the TV.
Dela, I hope your wounds are healed now.
You should be with people who watch you when you climb, and catch you when you fall.
Your energy is refreshing and your laugh is infectious. Don’t stop being you.

Dela, Si “Kelinci Energizer”

Saya bertemu Dela saat saya mau foto dia.
Tetapi dia punya ide sendiri.
Dia ambil HP saya dan memakainya untuk memotret seluruh sudut rumah Panti Asuhan Samuel yang sangat kotor itu.
Ada tumpahan di lantai, kamar mandi yang menjijikan, dan kasur yang penuh bercak-bercak.
Kemudian dia berlarian. Dia mengoceh dan tertawa tanpa henti.
Dia memanjat ayunan di depan rumah, dan bergelantungan dari atas ayunan yang tinggi.
Tetapi kemudian dia berusaha memanjat tembok.
Dia terjatuh dan kepalanya terbentur di tanah yang berbatu.
Dia harus mendapat lima jahitan di kepala.
Seminggu kemudian dia terjatuh lagi. Kali ini kakinya terkilir.
Kelinci Energizer seolah kehabisan baterai.
Dia menjadi sangat pendiam.
Jalannya sedikit pincang.
Saat yang lain menonton TV, dia duduk sendirian di belakang TV.
Dela, saya harap luka-lukamu sudah sembuh sekarang.
Dan saya harap kamu sekarang bersama orang-orang yang mengawasi kamu kalau sedang memanjat-manjat, dan menangkap kamu kalau terjatuh.
Tenaga kamu menyemangati yang lesu, dan tawa kamu menghibur yang sedih.
Jangan kamu ubah itu.



Rabu, 19 Maret 2014

With Love From You To #CarolineHero

Exactly today last month, Caroline passed away! We remember her death by sharing this video, made with love from your ‪#‎CarolineHero‬ photos and a song from Bonita and Adoy. Please share !!! 


In Memoriam

It has been one month since the loss of a little baby girl.  She passed on early in the morning, and was quickly and quietly buried.  There were no grieving parents or sad relatives, the gravesite only known to a few.  Not even a death certificate exists as no doctors had been asked to see her.  Just an unknown child at a small orphanage in a metropolis of millions.  The world moved on …or did it?

This time something different happened, people had noticed that a little baby girl was gone.  “Where is Caroline,” they asked.  She had not been forgotten, but was indeed greatly missed.  These may not have been relatives, or family in the traditional sense, they were just people like you and me that had taken a little time out of their lives to show some interest in a group of orphans.

Caroline’s home was the Samuel Orphanage inTanggerang, Indonesia.  What Caroline’s new friends had found was an inexcusable case of neglect and mismanagement so they proceeded to investigate the situation and figure out how they could help.  They learned that a few others had tried before during the fourteen years that the orphanage had existed, but nothing had come from it.  It was frustrating so they continued to visit the orphanage, document what they saw, and reach out to people that might be able to help.

It was during this time that Caroline passed.  Her loss saddened everyone but galvanized them into action.  Caroline’s death was the cry for help that finally caught everyone’s attention.  Her sacrifice garnered the support that her fellow orphans had needed and led to their rescue.  She became their hero, our hero; a reminder of the costs of apathy but also a symbol of the positive changes people can make when they come together in the aid of others.

Caroline has given us a chance at redemption, a glimmer of hope in a world desensitized to loss and cruelty.  She symbolizes other abused and neglected children, giving them a platform and voice.  She has empowered us to make a difference.  Please join in and spread her story in hopes that we can prevent the same tragedy from repeating itself.

Respectfully,

#CarolineHero





SEBUAH PESAN dari Bonita dan Adoy

Mengenang Caroline - Sabtu 22 Maret 2014 - 10:00WIB
Bonita & Adoy mempersembahkan 'Sebuah Pesan'  LIVE

Bonita dan Adoy sangat sedih saat mendengar kejadian anak-anak korban panti asuhan Samuel, karena beberapa tahun yang lalu mereka juga pernah mendapat kabar serupa dan mereka tidak menyangka hal seperti itu terjadi lagi di tempat yang berbeda. Kejadian panti asuhan Samuel ternyata memang bukan yang pertama dan bila tidak ditangani dengan serius, akan sampai berapa kali lagi hal seperti ini terulang? 

Bonita beserta suaminya Adoy, melihat pentingnya rasa kebersamaan di seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan kesadaran bahwa kasus seperti ini tidak bisa dilupakan begitu saja. 
Maka di acara mengenang #CarolineHero, Bonita dan Adoy  berpartisipasi dengan mempersembahkan sebuah lagu berjudul "Sebuah Pesan".

Untuk Bonita dan Adoy, musik tidak lagi hanya merupakan sarana berekspresi tapi juga untuk menyampaikan pesan ataupun sarana pembelajaran sehingga manusia bisa hidup rukun satu sama lain.   "Kami senang bila ada lagu karya kami yang bisa dipakai untuk tujuan kemanusiaan", kata Adoy.

"Apa yang telah menimpa Caroline janganlah sia-sia, kita tidak tahu berapa banyak lagi Caroline di luar sana yang tidak terlihat. Dengan kejadian ini dan gerakan #CarolineHero, semoga kita semua bisa lebih menyadari dan tidak takut untuk mengadukan sesuatu yang janggal," ucap Bonita. 


'Sebuah Pesan' 
Bonita & The Hus BAND 2009 

Kau lukis indah
Hidupmu yang sedang kaujalani
ku bahagia

kau pilih langkah dan cara
kau beri bunga
kau bahagia
kuberdoa

Ingat hari lalu 
hidup hari ini
cipta masa nanti
pasti 'kan bahagia

esok bukanlah milikku
hanya harapan 
kau bahagia
kuberdoa

ingat hari lalu 
hidup hari ini
cipta masa nanti
s'moga kau bahagia


Selasa, 18 Maret 2014

A Letter to Filia: You Are Perfect


Dear Filia,

Your parents abandoned you at Samuel's orphanage because of your imperfect left hand. But to me you are perfect!!

Don't let other people mock you of your hand. Your right hand has become so strong to hold up that bottle.   And your face... Don't you know that you have a beautiful face? You are perfect!!

I heard on TV that someone saw your "father" bit your cheeks until you cried. I heard that you also suffer from pneumonia. I saw you being pushed around by other children until you fell down. I heard your brothers calling you "si buntung". I am truly sorry that you had to endure that sad period in your life. But cheer up, Filia, your life is getting better now. You are in good hands now.

When you grow up, you'll show the world what you can do. You'll show your parents that they don't know what they're missing. A truly perfect child! A fighter! A survivor!

Filia, I'll say it again and again...
To me, You are perfect !!


Filia Sayang,

Orang tuamu menyerahkan kamu ke Panti Asuhan Samuel karena tangan kirimu yang cacat. Tapi bagiku, kamu adalah sempurna!!

Jangan pernah biarkan orang lain mengejek tanganmu.  Tangan kananmu sekarang begitu kuat; kamu sudah bisa memegang botol susu seperti itu. Dan wajahmu, sayang, tahukah betapa cantiknya kamu?  Kamu adalah sempurna!!

Aku pernah dengar di televisi, ada saksi mata yang melihat "ayah" menggigit pipimu sampai kamu menangis.  Aku dengar kamu juga menderita pneumonia. Aku pernah melihat kamu didorong oleh kakak-kakakmu sampai kamu terjatuh dan pernah mendengar kakak-kakakmu memanggilmu "si buntung."  Aku merasa sedih dan prihatin melihat kamu harus menghadapi masa-masa sulit ini dalam hidupmu. Tapi tenanglah, cobalah tersenyum, Filia, karena hidupmu sudah menjadi lebih baik daripada sebelumnya.  Kamu sudah aman sekarang. 

Nanti saat kamu beranjak dewasa, aku yakin kamu akan menunjukkan kepada dunia apa yang kamu bisa lakukan.  Kamu akan tunjukkan kepada orang tuamu bahwa mereka telah kehilangan seorang anak yang begitu sempurna! Seorang pejuang! Seorang yang pantang penyerah!

Filia, aku katakan lagi dan lagi. 
Bagiku, kamu adalah sempurna!!

Senin, 17 Maret 2014

2002 Challenge / Tantangan #CarolineHero

Thank you to Dini Yoga Crew for supporting #CarolineHero!!

WILL YOU ACCEPT OUR 2002 CHALLENGE ?

We thank you all for your support as today we have received almost 200 #CarolineHero photos.

Now .... our challenge is .....

With 360 followers in Facebook and Twitter, all we need is for each of you to ask a minimum of 6 (SIX) friends and family members to send in their #CarolineHero pictures to caroline.hero@yahoo.com or our twitter account @Caroline_Hero.

Our TARGET is to collect 2002 photos of #CarolineHero.

Why 2002?
Caroline died on 20-02-2014. Let's make 2002 people know her story.

Remember:
It only takes 6 Photos from each of you to make this work, easy peasy, isn't it?

LET'S DO THIS !!
---------------------------------------------------

TANTANGAN 2002 bagi Teman-teman #CarolineHero !!

Terima kasih atas dukungan dan partisipasinya. Sampai hari ini kami telah menerima hampir 200 foto #CarolineHero.

Sekarang kami akan meminta kepada masing-masing dari kita, untuk meminta kepada 6 (enam) orang teman atau keluarga untuk mengirimkan foto #CarolineHero ke caroline.hero@yahoo.com atau ke twitter Caroline Hero,

... dengan 360 followers di facebook dan twitter, kami yakin bahwa dengan cepat kita dapat memenuhi target kita:

2002 FOTO #CarolineHero

Mengapa 2002?

Bayi Caroline menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 20-02-2014. Kepergiannya telah melahirkan gerakan #CarolineHero. Mari pastikan bahwa 2002 orang tau ceritanya.

MARI KITA RAIH BERSAMA TANTANGAN BARU INI !!!

SEMANGAT !!!!

HANYA 6 FOTO DARI MASING-MASING ORANG, GAMPANG KAN?



The Brave and Beautiful Kasia




In Bahasa Indonesia:

Tertidur dengan lelapnya di pelukan Ibu Polisi, Kasia (6 bulan) sedang demam tinggi.  Mengapa tidak dibawa ke dokter? Apa yang akan terjadi bila polisi tidak datang menjemputnya ke rumah sakit? (Menurut pemilik panti, penyebab kematian Caroline adalah karena demam tinggi).

Pertama kali saya melihat Kasia, "Betapa cantiknya bayi ini! Rambutnya sudah banyak. Mata bulatnya terbuka lebar." Ingin sekali mengambilnya dan mengadopsinya.  Namun ketika ditanya apakaha bayi-bayi ini bisa diadopsi, pemilik panti pun mengatakan tidak karena "...belum mendapat perintah dari Tuhan," katanya. 

"Kenapa dagunya Kasia? Kok luka?" tanya  saya kepada pengasuh. Bibi hanya tersenyum sambil membuang muka. Pada kunjugan berikutnya, pertanyaan lainnya mulai muncul.  "Kenapa pipinya Kasia? Kok merah-merah?"  Lagi-lagi hanya senyuman saja jawabannya. 

Kenapa hidungmu, Kasia? Siapa yang menyakitimu? Seandainya kamu bisa bicara, pasti kamu akan bergabung dengan kakak-kakakmu yang lain akan bersaksi. 

Terakhir kali saya bertemu dengan Kasia setelah dia sembuh dari demamnya, dia tersenyum dan tertawa bersama kakaknya.  "Brrr... Brrr....," katanya.  Sekarang, kau akan baik-baik saja, Sayangku!!


In English:

When Kasia was rescued by the Police, she had a high fever. Why wasn't she taken to a hospital? What will happen if the Police did not come on time? (According to the orphanage's owner, Caroline's cause of death was due to high fever).

When Kasia was rescued by the Police, she had a high fever. Why wasn't she taken to a hospital? What will happen if the Police did not come on time? (According to the orphanage's owner, Caroline's cause of death was due to a high fever.)

Despite her beautiful face, big round eyes and rich black hair, I always noticed wounds here and there on her face. In the photo below you can see her wounded nose. I once saw a big drying scar on her chin and red peculiar marks on her cheeks.

Who did this to you Kasia? Please tell us!! If only you could talk, you will bravely join your brother and sisters to testify.

Last time I saw Kasia, after she recovered from her fever, she smiled and giggled in the arms of her big sister. And she did "Brrrrrrr... Brrrrrr.." with her lips. Sweet Kasia, I think that you're gonna be just fine now!!

Kamis, 13 Maret 2014

Who is Israel?


See the kid crying on the cover of the Jakarta Globe? Meet Israel! Israel is so lovable that when he hugs you, he won't let go. His first word to me was "Gendong!" while tending his arms up towards me. 

Israel was not a happy sight to see the first time I met him. Abandoned the second time by a father figure (when the only male care-taker quit his job last month), he was often bullied by other bigger children. When Israel has a pack of candy from donors, other kids would grab his bag and left him with nothing.

"You have to be brave and strong! You have to defend yourself! You're gonna be okay!"
These are the words that I always whispered in his ears whenever I get the chance to see him.

When Arist Merdeka Sirait came to evacuate the children, he found Israel on top of a bunk bed crying. How could a one-year-old-kid climb that high? Who put him there? What if he falls down?

These are the reality of Samuel Orphanage. Continue your support for these adorable kids and make them your future hero! #CarolineHero


In Bahasa Indonesia:

Anda lihat balita yang menangis di halaman utama koran Jakarta Globe? Perkenalkan: Israel! Israel sangat lucu dan saat dia memeluk Anda, dia tidak akan mau lepas dari pelukan Anda. Kata pertamanya kepada saya adalah: "Gendong!" sambil meminta saya mengangkat tubuh mungilnya. 

Pertama kali saya berjumpa dengan Israel, saya sangat sedih melihat keadaannya.  Dia baru saja ditinggal oleh seorang figur ayah (pengasuh laki-laki yang baru berhenti bekerja dari Panti bulan lalu) dan dia sering di-"bully" oleh saudara-saudaranya yang lebih tua. Saat Israel menerima sebungkus permen dari para donatur, anak-anak lain merebut bungkusan tersebut dan Israel tidak mendapatkan apa-apa.

"Kamu harus jadi anak yang kuat dan berani! Kamu harus bisa membela diri! Kamu akan baik-baik saja, Israel!" kata-kata inilah yang saya selalu ingatkan dia setiap ada kesempatan berjumpa dengannya.

Saat pak Arist Merdeka Sirait datang untuk mengevakuasi anak-anak Panti, beliau menemukan Israel sedang menangis di tempat paling tinggi di tempat tidur bertingkat (bunk-bed). Bagaimana seorang anak balita berusia 1 tahun memanjat begitu tinggi? Siapa yang menaruh dia di sana? Bisa-bisa jatuh anak itu! 

Inilah sebagian realita dari Panti Asuhan Samuel. Mari kita terus tunjukkan dukungan kita untuk anak-anak manis ini dan kita jadikan mereka pahlawan-pahlawan cilik. Support #CarolineHero

Selasa, 11 Maret 2014

Official Launching of #CarolineHero


Officially launching the #CarolineHero movement from National Committee of Child Protection headquarters with a press conference and tribute to Caroline on March 22, 2014.  Details to follow. 

#CarolineHero akan diresmikan pada tanggal 22 Maret 2014 di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), di acara konferensi pers dan acara mengenang Caroline. Nantikan informasi selanjutnya. 

Senin, 10 Maret 2014

We Proudly Presenting Your Creative Good Deeds!






The collection of photos that you sent will be shown to the Samuel Orphanage kids on Saturday, March 22, 2014.

Thank you for your support!